Sabtu, 06 Agustus 2011

UKM Centre FEUI: UMKM Tidak Permasalahkan Suku Bunga Bank

Persoalan mendasar bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bisa terus bertumbuh melalui dukungan kredit bukanlah tingginya tingkat suku bunga perbankan atau lembaga keuangan lainnya, namun kemudahan syarat dan proses cepat. Paulus Yoga
Jakarta–UKM Center Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyatakan, bahwa pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak terlalu memermasalahkan suku bunga yang diberikan perbankan, selama mereka bisa memeroleh kucuran kredit dengan cepat.
“Suku bunga nggak terlalu penting bagi UMKM. Terutama kalau UMKM-nya perdagangan dan jasa, itu kan return of investment mereka tinggi, jadi maunya yang cepat saja,” tutur Direktur Utaman UKM Center FEUI Nining I. Soesilo, saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2011.
Jangkauan perbankan terhadap sektor UMKM sendiri masih jauh dari cukup. Ia mengaku, pernah menghitung dari sekian banyak kucuran kredit perbankan ke sektor UMKM sesuai data bank sentral, bila paling tidak dibagi Rp200 juta, dengan pertimbangan kucuran kredit kecil sekitar itu, diperoleh hasil sangat memperihatinkan mengingat ada sekitar 50 juta UMKM di Indonesia.
“90% UMKM di Jakarta nggak bisa masuk bank. Itu kalau dibagi secara kasar masing-masing kredit Rp200 juta, itu kan masih termasuk kecil, itu hasilnya nggak sampai sepersepuluh UMKM di Jakarta,” tandasnya.
Akibat kondisi tersebut, kakak Kandung Sri Mulyani ini mengungkapkan, para penggiat UMKM akan mengambil pembiayaan dari siapapun yang memberikan kemudahan tersebut. Tidak terlepas Lembaga Keuangan Mikro, Baitul Maal Wal Tamil (BMT), Koperasi bahkan rentenir sekalipun.
“Bagaimana dengan bank? Tidak mungkin. Karena bank banyak memberikan syarat apalagi soal agunan tersebut. Sudah pasti di daerah itu enggan menggunakan jasa bank,” pungkasnya. (*)

Sumber : www.infobanknews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar