Rabu, 18 April 2012

Kemudahan Kredit Bank Belum Tentu Baik

Mudahnya kredit yang diberikan perbankan belum dikatakan baik. Pasalnya, perbankan masih memberikan suku bunga kredit tinggi. Angga Bratadharma
Jakarta–Jika perbankan memudahkan dalam memberikan kredit kepada masyarakat, hal itu belum tentu mengindikasikan kebaikan perbankan. Pasalnya, perbankan masih mematok suku bunga kredit yang tinggi bagi masyarakat, terutama masyarakat miskin.
Demikian diungkapkan Peneliti Indonesia for Global Justice Rachmi Hertanti, kepada wartawan, dalam Seminar “Kajian Kritis Peran Bank Asing dan Bank Nasional di Indonesia dalam Penyaluran Kredit ke Usaha Mikro dan Kecil,” di Jakarta, Senin, 19 Maret 2012.
Menurut Rachmi, mudahnya masyarakat mengakses kredit perbankan justru belum bisa dikatakan baik. Pasalnya, dari hasil temuan yang dilakukan oleh Indonesia for Global Justice (IGJ), menghasilkan bahwa terdapat keluhan-keluhan dari masyarakat terkait kredit yang didapatkan dari perbankan.
“Dari temuan dilapangan dapat kami paparkan bahwa banyak keluhan dari kredit perbankan meski dimudahkan oleh perbankan. Mereka ada yang mengatakan kapok dan semacamnya”, jelas Rachmi.
Ia mengaku, industri perbankan juga disinyalir memberikan kredit kepada masyarakat yang tidak bankable. Banyak masyarakat miskin dihentikan penyaluran kreditnya karena tidak bisa mencicil kredit yang didapatkan.
“Mungkin bisa dikatakan ada oknum kali ya. Jadi, mereka mempermainkan masyarakat miskin dengan memberi kredit kepada masyarakat yang tidak bisa mengembalikan. Ini kan tidak baik. Karena itu, harus ada pengkajian yang lebih baik”, jelasnya. (*)

Sumber : Infobank

Tidak ada komentar:

Posting Komentar