Rabu, 04 Januari 2012

BI Beri Bantuan Edukasi Keuangan dan Perbankan

Pelaksanaan edukasi di bidang perbankan ini merupakan bagian upaya BI dalam meningkatkan perlindungan nasabah yang merupakan bagian dari Pilar 6 API. Angga Bratadharma
Jakarta–Gubernur Bank Indonesia (BI) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyerahkan alat bantu ajar dan media ekstrakurikuler dalam rangka mendukung pelaksanaan integrasi edukasi keuangan ke dalam kurikulum mata pelajaran IPS untuk SD dan SMP. Dalam menjalin kerja sama ini, kedua lembaga ini didukung Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
“Bank Indonesia berharap dengan tersedianya alat bantu ajar dan media ekstrakurikuler, maka pengenalan mengenai edukasi keuangan dan perbankan dapat diterima anak didik dengan rasa senang dan menumbuhkan kreativitas ke depan”, ujar Gubernur BI Darmin Nasution, di Komplek BI, Jakarta, Kamis 29 Desember 2011.
Selain itu, BI juga bekerja sama dengan Rumah Cerdas Kak Seto dan Kelompok Kerja Edukasi Masyarakat Bidang Perbankan, yang memberi penjelasan mengenai uang, bilyet, formulir bank, buku saku dan lembar kerja siswa.
Dalam kesempatan ini, BI menyelenggarakan pelatihan kepada guru untuk materi edukasi perbankan, perencanaan keuangan dan keterampilan mengajar pada 28-29 Desember 2011
Pelaksanaan edukasi di bidang perbankan ini merupakan bagian upaya BI dalam meningkatkan perlindungan nasabah yang merupakan bagian dari Pilar 6 Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
“Salah satu bentuk program edukasi keuangan dimaksud adalah menumbuhkan budaya menabung sedari usia dini”, tukas Darmin ketika berdialog dengan 250 guru, kepala sekolah dan dinas pendidikan daerah.
Darmin berharap, dengan memberikan pengetahuan akan keuangan umumnya dan menabung khususnya sedari dini dan berkelanjutan, diharapkan dapat meningkatkan literacy masyarakat dalam jangka menengah dan panjang.
“BI juga meminta kepada perbankan agar menggunakan dana CSR untuk memiliki program khusus pelaksanaan edukasi keuangan kepada siswa sekolah sehingga ke depan mereka lebih mengetahui manfaatnya, memahami risikonya dan memperhatikan biayanya ketika memanfaatkan produk perbankan”, pungkas Darmin. (*)

Sumber : Infobank

Tidak ada komentar:

Posting Komentar