Jumat, 13 Januari 2012

Kinerja Perbankan 2012 Diprediksi Lebih Rendah dari 2011

Perbankan diminta untuk melakukan efisiensi agar tetap bisa bertahan, karena tahun ini keuntungan perbankan diyakini akan tergerus akibat penurunan suku bunga. Dwitya Putra
Jakarta–Besarnya potensi investasi yang akan masuk ke Indonesia diyakini akan kontra produktif terhadap kinerja sektor perbankan nasional. Pengamat perbankan dari Universitas Atma Jaya,  Jakarta, A. Prasetyantoko mengatakan, hal ini lantaran aliran dana investasi yang masuk terus menekan tingkat suku bunga ke level terendah, sehingga akan memangkas potensi keuntungan yang dapat dinikmati oleh kalangan perbankan.
“Makin besar dana (investasi) yang masuk, maka suku bunga akan turun. Tingkat deposito saja sudah turun. Saya pikir keuntungan perbankan akan teru terpangkas. Kalau konteksnya untuk ekonomi nasional, ini bagus demi meningkatkan efisiensi perbankan,” kata Prasetyantoko kepada wartawan, di Jakarta, Rabu, 11 Januari 2012.
Namun, ia mengakui, untuk industri perbankan sendiri, hal tersebut akan berpotensi mereduksi pertumbuhan yang akan terjadi di tahun ini. Dengan perkiraan tersebut, Prasetyantoko menilai, perkembangan industri perbankan ke depan bakal tumbuh lebih rendah dibanding pada 2011.
Seberapa besar tingkat kelandaian tersebut, pelaku perbankan sendiri yang akan menjadi penentunya, seperti melakukan efisiensi. “Perbankan tetap akan tumbuh, namun tidak akan sekencang tahun lalu. Tergantung pelakunya sendiri. Seberapa besar mereka bisa melakukan efisiensi. Dengan begitu posisi NIM bisa dipertahankan,” pungkas Prasetyantoko. (*)

Sumber : Infobank 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar