Rabu, 04 Januari 2012

Inflasi 2011 Momentum Tinjau BI Rate dan Suku Bunga Penjaminan LPS

Kebijakan BI dan LPS untuk menurunkan suku bunga acuan dan suku bunga penjaminan sangat penting untuk mendorong perbankan menurunkan suku bunga kredit dan membentuk ekspektasi inflasi ke depan semakin rendah. Angga Bratadharma
Jakarta–Anggota Komisi XI DPR Kemal Azis Stamboel menilai, inflasi 2011 yang rendah hanya sebesar 3,79% menjadi peluang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan BI Rate dan juga Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) untuk menurunkan suku bunga penjaminan.
“Ruang bagi BI dan LPS semakin besar untuk menurunkan suku bunga acuan dan penjaminan,” ujar Kemal, dalam keterangan pers-nya, di Jakarta, Senin, 2 Januari 2012.
Menurutnya, penurunan sebelumnya secara umum juga sudah diikuti kalangan perbankan. Kalau Januari ini BI dan LPS menurunkan lagi tentu akan menjadi kado awal tahun yang baik bagi dunia usaha dan perekonomian nasional.
“Hal ini tentunya juga sejalan dengan tren inflasi triwulan pertama yang rendah dan juga target inflasi tahun 2012 yang 5,3 persen”, ujar Kemal.
Kemal mengatakan, kebijakan BI dan LPS untuk menurunkan suku bunga acuan dan suku bunga penjaminan sangat penting untuk mendorong perbankan menurunkan suku bunga kredit dan membentuk ekspektasi inflasi ke depan semakin rendah.
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada Desember sebesar 0,57%, sehingga inflasi secara keseluruhan sepanjang 2011 sebesar 3,79% atau lebih rendah target pemerintah yang sebesar 5,65%.
Bahkan, selama Desember, penyumbang inflasi terbesar adalah bahan makanan yang naik 0,37%, dengan andil ke inflasi 1,62%. Andil inflasi bahan makanan selama tahun 2011 mencapai 0,84%. Angka itu turun dibandingkan andil bahan makanan terhadap inflasi selama tahun 20110 yang sebesar 3,5%.
“Kita harapkan ini akan efektif mendorong suku bunga kredit agar segera turun dari rata-rata mengarah ke 7%-8%. Tentu kalau ini berhasil akan mendorong permintaan domestik, dan akan mengakselerasi perekonomian nasional dan sektor riil ditengah resesi global”, tambah kemal. (*)

Sumber : Infobank

Tidak ada komentar:

Posting Komentar