Rabu, 13 April 2011

Banjir Modal Asing, Cadangan Devisa RI Bisa Tembus US$ 119 Miliar

Wahyu Daniel - detikFinance

Jakarta - Arus masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio di 2011 bakal terus berlanjut, walaupun tidak sebesar di 2010. Hal ini bisa menyebabkan cadangan devisa Indonesia di akhir 2011 menembus US$ 116,8-119,4 miliar.

Demikian isi Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2010 yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) dan dikutip detikFinance, Rabu (13/4/20011).

"Investasi langsung (FDI) diperkirakan mengalami peningkatan. Arus FDI yang meningkat akan menjadikan struktur arus modal lebih baik dan lebih berorientasi jangka panjang," jelas laporan itu.

Posisi cadangan devisa Indonesia per akhir Maret lalu sudah menembus US$ 105,7 miliar. Cadangan devisa Indonesia memang terus meningkat dan pada awal tahun 2011 akhirnya menembus US$ 100 miliar. Pergerakan cadangan devisa RI sepanjang 2011 adalah:

  • 31 Januari 2011: US$ 95,3 milliar
  • 22 Februari 2011: US 97 miliar
  • 18 Maret 2011: US$ 103,3 miliar.
  • Akhir Maret 2011: US$ 105,7 miliar.



Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan masih mencatat surplus yang cukup tinggi, walaupun lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2010. BI memrediksi NPI di 2011 diperkirakan mencatat surplus sebesar US$ 19,7-22,3 miliar.

"Sehingga cadangan devisa pada akhir tahun 2011 diprakirakan mencapai US$ 116,8-119,4 miliar atau setara dengan 7,2-7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," kata laporan tersebut.

Laporan tersebut mengatakan, transaksi berjalan di 2011 diperkirakan surplus sekitar US$ 3,8-4,7 miliar, lebih rendah dibandingkan 2010.

Di tengah pertumbuhan ekspor yang masih kuat, tingginya impor yang disertai kenaikan defisit neraca jasa dan neraca pendapatan diperkirakan akan memberikan tekanan ke bawah terhadap surplus transaksi berjalan. Kinerja ekspor diperkirakan tetap positif seiring masih tingginya pertumbuhan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama seperti China dan India serta harga komoditas yang masih cenderung meningkat.

Sementara neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan juga tetap positif dengan mencatat surplus sekitar US$ 16,5-18,1 miliar, kendati tidak sebesar tahun sebelumnya. Arus modal masuk diperkirakan masih berlanjut, dengan kontribusi investasi langsung (PMA) yang semakin besar.

Sementara itu, kondisi likuiditas global yang masih melimpah, disertai dengan imbal hasil investasi pada asset berdenominasi rupiah yang relatif tinggi, diperkirakan akan menarik arus modal masuk asing dalam bentuk investasi portofolio, walaupun dalam skala yang lebih rendah dibanding 2010.

(dnl/qom)

Sumber : www.detikfinance.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar