Kamis, 14 April 2011

Nakhoda Baru Perbarindo

Pergantian tongkat pucuk pimpinan Perbarindo telah dilakukan. Melalui ajang Musyawarah Nasional (Munas) ke VIII, yang berlangsung awal November 2010 di Jakarta, induk organisasi Bank Perkreditan Rakyat seluruh Indonesia ini memiliki ”nahkoda” baru.
Meski dikemas secara sederhana namun secara keseluruhan pelaksanaan Munas Perbarindo ke VIII kali ini berlangsung sukses dan lancar. Namun, ada sedikit yang berbeda dan menarik dalam Penyelenggaraan Munas ke VIII sekarang dibanding dengan penyelenggaraan Munas-Munas sebelumnya.


Bertempat di Hotel Mercure, bilangan Ancol Jakarta Utara ajang Munas Perbarindo yang salah satu agenda utamanya pemilihan ketua umum telah dilakukan. Sang ketua umum yang baru pun telah terpilih. Tongkat estafet kepemimpinan telah dialihkan dari ketua umum lama kepada ketua umum baru terpilih. Melalui pemilihan yang cukup seru dan demokratis akhirnya Joko Su-yanto terpilih menjadi ketua umum Perbarindo periode 2010–2014 menggantikan Said Hartono, ketua umum periode sebelumnya.


Dalam penyampaian visinya sebelum pemungutan suara, Joko Suyanto berjanji akan membawa Perbarindo sebagai induk organisasi BPR/BPRS kearah yang aspiratif, sehat dan bermanfaat. Dan juga menjadikan Perbarindo sebagai mitra strategis bagi para pemangku kepentingan dalam memperjuangkan industri BPR, baik BPR Konvensional maupun BPR Syariah.
Selain itu ada empat penekanan dalam misi yang hendak diusung selama periode kepemimpinannya. Empat hal tersebut yakni kebersamaan, profesionalisme, kemitraan dan keselarasan. Itu semua dilakukannya untuk menjalankan program strategis dengan mendorong terciptanya iklim persaingan yang sehat dan juga memfasilitasi terwujudnya produk bersama sesuai dengan ka-rakteristik bisnis BPR dan kebutuhan masyarakat.
Meski dikemas secara sederhana namun secara keseluruhan pelaksanaan Munas Perbarindo ke VIII kali ini berlangsung sukses dan lancar. Namun, ada sedikit yang berbeda dan menarik dalam Penyelenggaraan Munas ke VIII sekarang dibanding dengan penyelenggaraan Munas-Munas sebelumnya. Tak lain karena pemilihan ketua umum periode 2010-2014 dilaksanakan pada hari pertama yaitu setelah acara pembukaan dan evaluasi terhadap pertanggungjawaban pengurus periode 2006-2010. Dengan demikian rapat komisi-komisi untuk penetapan program kerja dan pokok-pokok pikiran organisasi baru diadakan di hari kedua atau setelah terpilihnya ketua umum, yang tentunya akan dapat diselaraskan dengan visi dan misi dari ketua umum terpilih. Di samping itu juga memberikan waktu yang cukup bagi ketua umum dan formatur untuk menetapkan susunan pengurus harian DPP Perbarindo, sebelum diumumkan dan dilantik dalam acara penutupan Munas ke VIII.
Dalam pelaksanaan Munas Perbarindo VIII ini turut hadir dan berkenan membuka secara resmi adalah S. Budi Rochadi, De-puti Gubernur Bank Indonesia didampingi Edy Setiadi selaku Direktur DKBU Bank Indonesia. Di hadapan 524 orang peserta Munas Perbarindo VIII, S. Budi Rochadi dalam sambutannya mengharapkan BPR/BPRS sebagai Community Bank harus mampu memberikan layanan dan kebutuhan sesuai dengan kultur masyarakat setempat.
Ditambahkan S. Budi Rochadi bahwa prinsip BPR/BPRS sebagai Community Bank akan dimasukan dalam arsitektur perbankan Indonesia. ”Saya berharap hal ini semakin memicu para pelaku industri BPR/BPRS untuk meningkatkan kapasitas dan pelayanan yang lebih baik lagi,” tegas Budi.
Sementara itu Said Hartono selaku Ketua Umum periode sebelumnya dalam sambutannya menegaskan bahwa Perbarindo memiliki peranan penting untuk mendorong kemajuan anggotanya dalam indus-tri BPR/BPRS. ”Munas Perbarindo VIII ini diharapkan memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM dan memperjuangkan kemajuan anggota dalam industri BPR/BPRS,” tegas mantan ketua umum Perbarindo 2006-2010.
Munas Perbarindo VIII ini me-ngusung tema “Membangun Daya Saing BPR Dengan Meningkatkan Kualitas SDM dan Teknologi Informasi (TI) Untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM”. Penetapan tema tersebut adalah berdasarkan kondisi industri BPR/BPRS terkini yang memang te-ngah menghadapi persaingan yang luar biasa ketat. Baik diantara sesama lembaga keuangan mikro, maupun dari bank umum dan Lembaga Keuangan Non Bank yang secara langsung berhadapan dengan BPR/BPRS di pasar keuangan mikro.
Untuk mendukung tema tersebut, dalam rangkaian acara Munas Perbarindo ke VIII ini juga di-selenggarakan Seminar Nasional, yang dikemas dalam dua sesi diskusi panel yaitu, panel pertama dengan topik “Membangun Daya Saing BPR Melalui Peningkatan Kualitas Teknologi Informasi”, dan diskusi panel kedua dengan topik “Membangun Daya Saing BPR Melalui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia”. Dua sesi diskusi panel tersebut telah mampu memberikan masukan yang berharga bagi seluruh peserta Munas, dan dalam seminar tersebut terlihat peserta aktif bertanya, hal itu bisa maklumi guna menyiapkan diri dalam menghadapi persaingan dengan bank-bank umum dan lembaga keuangan non bank.
Diakui beberapa peserta, seminar ini layaknya men-charge semangat serta pengetahuan dalam berkompetisi.
Dengan terpilihnya ketua umum yang baru sudah pasti terbentuk juga susunan pengurus baru. Ada beberapa wajah baru yang menghiasi struktur kepengurusan. Namun, wajah lama pun masih ada yang bertahan. Ini kombinasi yang bagus antara wajah lama dan baru untuk penyegaran dalam sebuah organisasi. beKti-Aziz

Sumber : www.perbarindo.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar