Sabtu, 30 April 2011

Peredaran Uang Palsu Turun

Dari hasil pantauan BI, selama Januari dan Februari 2011, peredaran uang palsu di Indonesia mengalami penurunan, tercatat hanya satu dan dua lembar per 1 juta bilyet uang yang diedarkan. Paulus Yoga

Jakarta–Bank Indonesia (BI) mencatat peredaran uang palsu pada awal 2011 mengalami penurunan cukup signifikan bila dibandingkan dengan sepanjang 2010.

Dari laporan penemuan uang palsu yang dilansir BI dalam situs resminya, pada posisi Januari 2011 rata-rata hanya ditemukan satu lembar uang palsu dalam 1 juta bilyet uang yang diedarkan (UYD).

Sementara pada posisi Februari 2011, uang palsu yang ditemukan rata-rata hanya dua lembar dari 1 juta bilyet UYD.

Jumlah tersebut turun cukup signifikan apabila dibandingkan dengan posisi Desember 2010, dimana ditemukan 20 lembar uang palsu dalam 1 juta bilyet UYD. Bahkan peredaran uang palsu terkecil sepanjang 2010 yakni 6 lembar per 1 juta bilyet UYD, atau masih jauh diatas Januari dan Februari 2011.

Berdasarkan laporan BI tersebut, uang palsu pada Februari 2011 banyak didominasi oleh pecahan Rp50 ribu dengan persentase 46,9%, kemudian Rp100 ribu dengan persentase 39,6%.

Sementara dari daerah pantauan Kantor BI Jakarta, Medan, Padang, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, daerah yang menyumbang uang palsu terbesar pada Februari 2011 yakni Surabaya dengan 39,8%, diikuti Jakarta dengan 32,5% dari total keseluruhan daerah 100%.

Sedangkan Medan menjadi wilayah yang tidak ditemukan adanya peredaran uang palsu selama Februari 2011. (*)

Sumber : www.infobanknews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar