Senin, 12 Desember 2011

60% UMKM Dikelola Pengusaha Wanita

Terdapat tiga tantangan besar yang dihadapi perempuan Indonesia ketika memasuki dunia usaha, yaitu rendahnya pendidikan dan kurangnya kesempatan pelatihan bagi perempuan, keterbatasan dalam budaya dan kurangnya akses ke layanan pinjaman. Rully Ferdian
Jakarta–Pengusaha mikro, kecil dan menengah merupakan fondasi bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Pengusaha mikro, kecil dan menengah menjadi motor inovasi dan perkembangan nasional karena dapat membuka lapangan pekerjaan, menyediakan barang dan jasa nasional serta berkontribusi dalam PDB dan memberantas kemiskinan.
Demikian disampaikan dalam talk show “Tantangan dan Peluang Wirausaha Wanita Menuju Kesuksesan”, di Jakarta, Selaa, 6 Desember 2011, yang digelar Sahabat Wanita, inisiatif dari Putera Sampoerna Foundation dalam menjalankan kegiatan pencerahan masyarakat melalui pemberdayaan wanita
Perempuan pengusaha mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, dari total kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia, 60% dikelola oleh kaum pengusaha wanita. Berdasarkan data di atas, dapat dikatakan bahwa perempuan pengusaha mempunyai peranan yang sangat penting dalam ekonomi nasional.
“Partisipasi perempuan dalam pertumbuhan ekonomi sangatlah penting, tidak hanya untuk menurunkan tingkat kemiskinan di kalangan perempuan, tetapi juga sebagai langkah penting menuju peningkatan pendapatan rumah tangga dan mendorong pembangunan ekonomi negara secara keseluruhan,” ungkap Managing Director Putera Sampoerna Foundation, Nenny Soemawinata, sekaligus Ketua Pengurus Koperasi Sahabat Wanita.
Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh perempuan pengusaha untuk maju. Pada dasarnya, terdapat tiga tantangan besar yang dihadapi oleh perempuan di Indonesia ketika memasuki dunia usaha, yaitu rendahnya pendidikan dan kurangnya kesempatan pelatihan bagi perempuan, keterbatasan dalam budaya dan kurangnya akses ke layanan pinjaman.
“Tantangan ini dapat diatasi oleh pengembangan kesempatan pendidikan dan pelatihan kepada perempuan pengusaha dan juga membuka akses kredit untuk mereka. Dengan demikian, mendorong pertumbuhan perempuan pengusaha UMKM dan membantu mengurangi angka kemiskinan di Indonesia,” ujarnya.
Berdasarkan data BPS 2009, terdapat 3,9 juta perempuan angkatan kerja yang termasuk ke dalam pengangguran dan 30 juta perempuan yang hanya bekerja mengurus rumah tangga dan tidak mandiri secara ekonomi. Jika pun mereka bekerja, 72% dari perempuan Indonesia bekerja di sektor pertanian, 28% bekerja di sektor non-pertanian dan 19,63% bekerja di sektor informal. Data juga menunjukkan bahwa penghasilan pekerja perempuan 50% lebih rendah dibandingkan pekerja laki-laki.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa perempuan akan memiliki kesempatan yang kecil untuk melakukan pemutusan proses pewarisan kemiskinan karena tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan pekerjaan dengan upah yang lebih baik untuk dirinya sendiri dan keluarganya.
“Peningkatan pemberdayaan perempuan diperlukan untuk memperjuangkan kesetaraan gender melalui pelatihan dan pemberdayaan ekonomi, demi menciptakan kemandirian di kalangan kaum perempuan. Sebagai mitra strategis Putera Sampoerna Foundation, Sahabat Wanita merupakan kegiatan pencerahan masyarakat melalui pemberdayaan perempuan, dimana perempuan merupakan elemen penting dalam penciptaan calon-calon pemimpin masa depan,” jelas Nenny.
“Selain tantangan dalam bentuk pengembangan SDM perempuan, budaya dan pembiayaan usaha, masih ada satu lagi tantangan bagi perempuan dalam membangun dan mengembangkan usaha mereka. Tantangan tersebut adalah jaringan pemasaran,” tambah President Director PT Jaty Arthamas, Santi Mia Sipan, yang menjadi salah satu narasumber dalam talk show.
Dalam sisi membangun jaringan pemasaran bagi pengusaha perempuan, Sahabat Wanita juga membantu anggotanya melalui program “Jaringan Ritel Sahabat”, yaitu membantu anggotanya untuk mempunyai warung kelontong ataupun usaha lainnya dan membangun bisnis mereka. (*)

Sumber : Infobank

2 komentar:

  1. salut kepada Pengusaha Wanita UMKM,ini membuktikan tangan tangan dingin Mereka Terhadap Perubahan ekonomi Kita.. pemerintah harus apresiatif dengan isu-isu ini ini lebh real..

    BalasHapus
  2. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus