Senin, 14 November 2011

Nih, Alasan Kenapa Suku Bunga Kredit Sulit Turun

Nih, Alasan Kenapa Suku Bunga Kredit Sulit Turun

Tingginya suku bunga kredit di Indonesia dibanding negara-negara ASEAN lainnya terjadi karena beberapa hal. Apa saja alasan perbankan susah menurunkan suku bunga pinjaman? Paulus Yoga

Jakarta–Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) menilai, ada beberapa alasan yang menyebabkan tingkat suku bunga pinjaman perbankan di Tanah Air jauh lebih tinggi dibanding negara-negara sekawasan.

“Jadi, tidak lepas dari tingkat inflasi, rendahnya suku bunga simpanan, serta penetrasi perbankan terhadap masyarakat,” tukas Ketua Perbanas Sigit Pramono, saat ditemui wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, di Malaysia dan Singapura masyarakat yang belum menerima akses bank jauh lebih sedikit dibanding di Indonesia, sehingga ekspansi bank tidak sebesar di Tanah Air. Hal tersebut membuat biaya investasi-investasi baru bank-bank di sana tidak sebesar bank-bank di Indonesia.

Industri perbankan sendiri menerima seruan cukup kuat untuk menurunkan suku bunga pinjaman, apalagi suku bunga acuan (BI rate) telah diturunkan bank sentral dari sebelumnya di level 6,75% menjadi 6%.

Perbanas menilai, kendati arah penurunan suku bunga pinjaman akan sejalan dengan penurunan BI rate, tapi prosesnya akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

“Secara jangka panjang penurunan BI rate dan SBDK (suku bunga dasar kredit) inline. Hanya saja, tidak serta-merta. Ada rentang waktunya yang tidak bisa langsung dipastikan,” ucap Sigit.

Selepas menurunkan suku bunga acuan, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan, akan memanggil bank-bank yang tidak memasukkan penyesuaian suku bunga pinjaman dengan BI rate dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2012.

“Kita akan lihat RBB-nya, dan kita akan panggil kalau kita anggap RBB-nya tidak memasukkan faktor perubahan (BI Rate) ke dalam rencana mereka,” tandas Darmin. (*)

Sumber : Infobank


Tidak ada komentar:

Posting Komentar